Strategi Penanganan Insiden Laut di Indonesia merupakan hal yang sangat penting untuk dibahas, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sekitar 17.504 pulau. Insiden laut seperti kecelakaan kapal, pencemaran laut, atau illegal fishing bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang baik untuk mengatasi insiden-insiden tersebut.
Menurut Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsma TNI Bagus Puruhito, strategi penanganan insiden laut di Indonesia harus melibatkan berbagai pihak seperti TNI, Polri, Basarnas, dan instansi terkait lainnya. Kerjasama yang baik antar lembaga akan mempercepat proses penanganan insiden dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.
Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan pelatihan bagi petugas di lapangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Kapten Laut (P) Wisnu, Direktur Operasi Badan Keamanan Laut (Bakamla), yang menyatakan bahwa petugas harus siap menghadapi berbagai insiden laut dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
Selain itu, teknologi juga dapat menjadi salah satu strategi penanganan insiden laut yang efektif. Menurut Direktur Utama PT Pelindo III, Doso Agung, penggunaan teknologi canggih seperti sistem pemantauan kapal (Vessel Monitoring System) dapat membantu dalam memantau aktivitas kapal di perairan Indonesia dan mencegah insiden-insiden yang tidak diinginkan.
Dengan adanya strategi yang matang dan kerjasama yang baik antar lembaga terkait, diharapkan penanganan insiden laut di Indonesia dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga, keamanan dan keselamatan di laut Indonesia dapat terjaga dengan baik.